spektrum Apollo

Ablasi retina

Penunjukan Buku

Perawatan & Diagnostik Detasemen Retina di Tardeo, Mumbai

Ablasi retina

Retina adalah lapisan jaringan tipis terdalam yang ada di mata yang mengandung jutaan sel peka cahaya. Retina adalah salah satu bagian mata yang paling penting. Ini menerjemahkan gambar dua dimensi dari dunia visual yang diciptakan oleh optik menjadi impuls saraf listrik, yang membantu otak menciptakan persepsi visual. 

Apa Itu Ablasi Retina?

Ablasio retina adalah suatu kondisi medis dimana retina terpisah dari posisi sebenarnya. Sel-sel retina, yang bertanggung jawab menyediakan oksigen ke mata, terlepas.

Pada tahap awal, hanya sebagian retina yang terlepas, namun jika ablasi retina tidak segera ditangani, hal ini dapat menyebabkan hilangnya penglihatan secara permanen.  

Apa Gejala Detasemen Retina? 

Tidak ada gejala ablasi retina yang parah. Dalam kebanyakan kasus, ablasi retina tidak menimbulkan rasa sakit namun disertai dengan tanda-tanda peringatan. Beberapa gejalanya adalah:

  • Munculnya floater, titik, benang, dan bintik hitam secara tiba-tiba di penglihatan Anda. 
  • Mengurangi penglihatan samping 
  • Tirai seperti bayangan atau kegelapan menutupi bidang visual 
  • Kilatan cahaya di salah satu atau kedua mata  
  • Penglihatan kabur 
  • Berat di mata 
  • Penglihatan buruk dalam cahaya redup 
  • Garis lurus tampak melengkung

Apa Jenis dan Penyebab Ablasi Retina? 

Retina juga bisa robek sebelum terlepas. Dalam hal ini, cairan yang ada di dalam mata bisa bocor dan memisahkan retina dari jaringan di bawahnya. 

Pada dasarnya ada tiga jenis ablasi retina: 

  • Rhegmatogenous: Ini adalah penyebab paling umum dari ablasi retina. Mengalami ablasi retina regmatogenosa berarti mengalami robekan atau lubang pada retina. Beberapa penyebab ablasi retina regmatogenosa adalah:
    1. Penuaan  
    2. Cedera mata  
    3. Operasi mata 
    4. Rabun jauh 
  • Traksi: Pada ablasi retina fraksional, jaringan parut yang ada di permukaan retina berkontraksi, yang pada akhirnya menyebabkannya terlepas. Penderita diabetes lebih rentan terhadap jenis ini karena rusaknya pembuluh darah di mata. 
  • Eksudatif: Ablasi retina eksudatif terjadi ketika cairan menumpuk di belakang retina. Cairan ini mendorong retina ke belakang, menyebabkannya terlepas. Beberapa penyebab ablasi retina eksudatif adalah: 
    1. Kebocoran pembuluh darah
    2. Bengkak di bagian belakang mata 
    3. Cedera di mata 
    4. -Degenerasi makula terkait usia 
    5. Tumor di mata 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera dapatkan pertolongan medis jika Anda menghadapi salah satu gejala yang disebutkan di atas. Ablasio retina adalah keadaan darurat medis yang memungkinkan terjadinya kehilangan penglihatan total. 

Obat-obatan yang dijual bebas mungkin bisa meredakan gejala untuk sementara waktu, namun kondisinya bisa memburuk jika tidak ditangani dengan benar. Konsultasikan dengan dokter Anda dan ungkapkan riwayat kesehatan Anda untuk memulai pengobatan sesegera mungkin. Untuk konsultasi atau informasi lebih lanjut, hubungi salah satu ahli bedah terbaik di Tardeo, Mumbai, di Rumah Sakit Apollo. 

Minta janji temu di Rumah Sakit Apollo, Tardeo, Mumbai.

Memanggil 1860 500 2244 untuk membuat janji. 

Apa Pengobatan untuk Detasemen Retina? 

Perawatan atau pembedahan laser dilakukan untuk mengatasi ablasi retina. Fotokoagulasi atau cryotherapy dapat dilakukan untuk mengatasi lubang atau robekan retina.  

Seorang dokter mata dapat melakukan tiga jenis operasi berikut untuk ablasi retina:

  1. Vitrektomi: Saat ini, ini adalah operasi yang paling umum dilakukan untuk ablasi retina. Ini melibatkan pengangkatan gel vitreous mata. 
  2. Scleral buckling: Ini melibatkan penjahitan sepotong plastik ke dinding mata. 
  3. Retinopeksi pneumatik: Dalam jenis operasi ini, dokter mata Anda akan menyuntikkan gelembung gas ke dalam mata. Anda harus memegang kepala sedemikian rupa sehingga gelembung tersebut melayang di atas area yang terlepas dan mendorongnya ke bagian belakang mata Anda.  

Kesimpulan

Berkat kemajuan teknologi, ablasi retina kini dapat berhasil diobati. Mungkin diperlukan waktu 3 hingga 6 minggu untuk pemulihan setelah operasi. Identifikasi gejala dan pengetahuan tentang faktor risiko ablasi retina dapat membantu rujukan cepat dan retensi penglihatan. 

Tanyakan kepada dokter mata atau dokter Anda jika ada keraguan sebelum menjalani operasi.  

Apa saja faktor risiko yang perlu dipertimbangkan saat menjalani operasi ablasi retina?

Beberapa risiko yang terkait dengan operasi ablasi retina adalah:

  • Kabut pada lensa mata
  • Pendarahan
  • Infeksi
  • Pembentukan katarak
  • Kehilangan penglihatan

Siapa yang berisiko lebih tinggi terkena ablasi retina?

Orang yang berusia 50 tahun atau lebih lebih rentan terhadap ablasi retina. Beberapa faktor lainnya adalah:

  • Cedera atau operasi mata sebelumnya
  • Turun temurun
  • Lamur

Apa yang bisa kita harapkan setelah operasi ablasi retina?

  • Penglihatan akan terganggu selama beberapa hari hingga seminggu setelah operasi
  • Pembengkakan mata sering terjadi setelah operasi

Dokter kami

Menjadwalkan sebuah pertemuan

Kota kami

penunjukan

Penunjukan

WhatsApp

WhatsApp

penunjukanPenunjukan Buku