spektrum Apollo

5 cedera olahraga paling umum

Oktober 27, 2016

5 cedera olahraga paling umum

Kebanyakan orang, baik tua maupun muda, berolahraga dengan berbagai cara. Bisa jadi bermain untuk bersenang-senang atau bersaing dalam tim. Berolahraga bisa sangat bermanfaat bagi kesehatan Anda karena membantu tubuh berolahraga. Namun, manfaat ini kadang-kadang kalah jumlah dengan aspek negatif dari olahraga seperti cedera. Cedera olahraga bisa ringan atau sangat serius, bahkan terkadang memerlukan pembedahan untuk sembuh total. Cedera ini dapat disebabkan karena berbagai alasan seperti pelatihan yang buruk, peralatan yang tidak tepat, teknik yang tidak tepat, atau kecelakaan. T. Artinya, seseorang bisa mengalami cedera jika kondisinya tidak bagus untuk melakukan olahraga tersebut. Misalnya saja tidak melakukan pemanasan atau peregangan otot sebelum melakukan olahraga tertentu.

  1. Strain dan Keseleo: Ini adalah salah satu jenis cedera olahraga yang paling umum dialami oleh setiap pemain olahraga. Cedera olahraga ini dapat terjadi pada aktivitas fisik apa pun dan harus ditangani. Keseleo terutama terjadi ketika ligamen robek atau meregang berlebihan. Robeknya atau peregangan berlebihan pada ligamen ini bisa ringan atau parah, sehingga memerlukan pembedahan pada beberapa kasus yang parah. Keseleo umumnya terjadi pada pergelangan tangan, lutut, atau pergelangan kaki. Sebaliknya, ketegangan sering kali dikenal sebagai otot tertarik dan terjadi ketika serat di dalam otot meregang atau robek. Seperti keseleo, ketegangan juga bisa ringan atau berat.
  1. Tarikan Selangkangan: Selangkangan adalah otot paha bagian dalam yang letaknya seperti kipas dan membantu menyatukan kedua kaki. Sebagian besar olahraga yang memerlukan gerakan cepat dari sisi ke sisi seperti sepak bola, sepak bola, hoki, baseball, dan lainnya, memiliki peluang dan kejadian tarikan pangkal paha yang lebih tinggi. Cedera olahraga seperti ini dapat menyebabkan bagian dalam paha memar dan memerlukan waktu kurang lebih dua minggu atau lebih untuk sembuh. Anda juga dapat mempercepat waktu penyembuhan dengan mengompresnya dengan es dan beristirahat. Selain itu, memeriksakannya ke dokter juga penting karena ia akan dapat mengetahui tingkat keparahan cedera dan akan memandu Anda melalui proses penyembuhan.
  1. Ketegangan Hamstring: Tiga otot yang berada di belakang lutut membentuk otot hamstring. Ketegangan hamstring paling sering merupakan cedera otot yang terjadi ketika seorang atlet meregangkan ototnya secara berlebihan. Peregangan berlebihan ini menyebabkan robekan pada otot, sekaligus menyebabkan memar pada paha belakang yang tegang. Aktivitas fisik seperti terjatuh atau berlari dapat menyebabkan cedera hamstring. Kurangnya pemanasan atau kelenturan dapat menyebabkan otot tertarik, terutama pada bagian hamstring sehingga menimbulkan cedera. Paha belakang biasanya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk sembuh; terkadang berkisar antara enam hingga dua belas bulan. Peregangan lembut, istirahat, kompres es, dan obat anti inflamasi dapat membantu mengatasi cedera hamstring sehingga membantu Anda pulih lebih cepat. Memeriksakannya ke dokter juga penting karena ia akan dapat mengetahui tingkat keparahan cedera dan akan memandu Anda melalui proses penyembuhan.
  1. Tenis atau Siku Golf: Sekitar 7% cedera olahraga merupakan cedera siku yang disebut juga dengan epicondylitis atau tennis elbow yang disebabkan oleh penggunaan siku secara berulang-ulang. Penggunaan berulang-ulang ini menyebabkan robekan kecil pada ligamen siku, sehingga menyebabkan nyeri. Rasa sakitnya bisa dialami, baik di bagian dalam maupun luar siku. Salah satu cara terbaik untuk menyembuhkan kondisi ini adalah istirahat. Pada cedera ringan, istirahat, kompres es, atau obat antiinflamasi membantu memperbaiki kondisi siku. Sedangkan pada kasus yang parah, kunjungan ke dokter adalah suatu keharusan. Latihan penguatan dan penyangga siku serta bimbingan dari dokter adalah beberapa cara untuk mencegah cedera siku.
  1. Shin Terbelah: Ini sangat umum diketahui menyebabkan nyeri di bagian bawah kaki. Dalam kebanyakan kasus, pelari terkena shin splints, dan hal ini juga dapat terjadi pada orang yang tidak terlalu suka berolahraga. Mengunjungi dokter adalah hal yang penting karena ia dapat memastikan untuk memeriksa cedera Anda secara menyeluruh dan memeriksa adanya fraktur stres. Namun, pada cedera tulang kering ringan, kompres es dan istirahat dapat membantu. Mengenakan sepatu yang tepat dan melakukan peregangan dapat membantu mencegah shin splints.

Jika Anda atau orang yang Anda cintai mengalami cedera olahraga, Anda harus mengunjungi dokter yang akan memandu Anda dan memberikan pengobatannya.

Blog terkait: Baca tentang Bagaimana menghindari cedera olahraga.

Menjadwalkan sebuah pertemuan

penunjukan

Penunjukan

WhatsApp

WhatsApp

penunjukanPenunjukan Buku